Beranda | Artikel
Rahasia Salat Subuh dan Asar Berjamaah - Syaikh Shalih al-Luhaidan #NasehatUlama
Senin, 3 Oktober 2022

Dari Abu Bakar bin Umarah bin Ruwaibah, dari ayahnya
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‘Tidak akan masuk neraka, orang yang mendirikan salat sebelum matahari terbit dan sebelum terbenamnya.’
Yakni Salat Subuh dan Salat Asar.

Lalu ada lelaki dari penduduk Basrah yang bertanya kepadanya
‘Apakah benar kamu mendengarnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?’
Ia menjawab, ‘Ya.’

Lelaki itu berkata, ‘Aku bersaksi bahwa aku juga mendengarnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kedua telingaku mendengarnya, dan hatiku menghafalnya.’” (HR. Muslim)

Diriwayatkan juga dari Abu Bakar bin Abi Musa al-Asy’ari,
dari ayahnya radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa mendirikan salat di dua waktu dingin, maka ia akan masuk surga.” (HR. Muslim)

Salat Asar dan Salat Subuh,
keduanya memiliki keutamaan.
Pada dua salat ini, berkumpul para malaikat malam dan para malaikat siang.

Para malaikat malam
hadir bersama mereka saat Salat Asar, waktu mereka sedang mendirikan salat.
Lalu para malaikat itu tetap berada di bumi hingga Salat Subuh.

Para malaikat siang akan turun
saat Salat Subuh, dan hadir bersama mereka.
Sehingga para malaikat malam dan siang berkumpul
pada Salat Asar dan Salat Subuh.

Salat Asar juga disebut dengan Salat Wustha.
Disebut juga Salat Wustha, sebagaimana disebutkan dalam hadis.
Sehingga seorang muslim hendaklah memberi perhatian besar.

Kaum lelaki mendirikan salat secara berjamaah
agar para malaikat menjadi saksi baginya, bahwa ia mendirikan salat bersama jamaah.

Apakah malaikat itu mengingatnya? Ia akan mencatat dan menghitung setiap amalannya.
“Tiada suatu ucapan yang diucapkan melainkan di dekatnya ada malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf: 18)

Namun ketika Allah Jalla wa ‘Ala bertanya kepada para malaikat, “Bagaimana kalian dapati para hamba-Ku?”
Namun sebenarnya Allah Maha Mengetahui segalanya.

Para malaikat menjawab, “Kami mendatangi mereka dalam keadaan salat,
dan kami meninggalkan mereka juga dalam keadaan salat.”
Sehingga sudah selayaknya ungkapan seperti ini dijadikan oleh setiap kita,

selalu dalam pikiran di banyak keadaan,
agar kesaksian para malaikat baginya dapat bermanfaat dengan izin Allah.

====

وَعَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عُمَارَةَ بْنِ رُوَيْبَةَ عَنْ أَبِيهِ

رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ

لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا

يَعْنِي الْفَجْرَ وَالْعَصْرَ

فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْبَصْرَةِ

آنْتَ سَمِعْتَ هَذَا مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟

قَالَ نَعَمْ

قَالَ الرَّجُلُ وَأَنَا أَشْهَدُ أَنِّي سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ قَلْبِي

وَعَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ

عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ

مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ

صَلَاةُ الْعَصْرِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ

لَهَا مِيْزَةٌ أَوْ لَهُمَا مِيْزَةٌ

يَجْتَمِعُ فِي هَاتَيْنِ الصَّلَاتَيْنِ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ

مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ

يَحْضُرُونَ إِلَيْهِم صَلَاةَ الْعَصْرِ وَقْتَ مَا يُصَلُّونَ

ثُمَّ يَمْكُثُونَ مَعَهُمْ حَتَّى صَلَاةِ الْفَجْرِ

قَدْ يَنْزِلُ مَلَائِكَةُ النَّهَارِ

عِنْدَ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَيَحْضُرُوْنَ مَعَهُم

فَيَكُونُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ يَجْتَمِعُونَ

فِي صَلَاةِ الْعَصْرِ وَفِي صَلَاةِ الْفَجْرِ

وَالْعَصْرُ أَيْضًا هِيَ الصَّلَاةُ الْوُسْطَى

هِيَ الْوُسْطَى الْمَنْصُوصُ عَلَيْهَا بِالْحَدِيثِ

فَالْعِنَايَةُ بِأَنْ يَحْرِصَ الْوَاحِدُ

يُؤَدِّي الصَّلَاةَ الرِّجَالُ مَعَ الْجَمَاعَةِ

حَتَّى تَشْهَدَ لَهُ الْمَلَائِكَةُ لِأَنَّهُ صَلَّى مَعَ النَّاسِ

هَلْ مَا تَذْكُرُهُ؟ لَا هِيَ تَحْفَظُ تُحْصِي عَلَيْهِ كُلَّ الْعَمَلِ

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيْدٌ

لَكِنْ عِنْدَمَا يَسْأَلُ اللهُ جَلَّ وَعَلَا الْمَلَائِكَةَ كَيْفَ وَجَدْتُمْ عِبَادِيْ؟

وَهُوَ أَعْلَمُ بِكُلِّ شَيْءٍ

يَقُولُونَ آتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ

وَفَارَقْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ

لِهَذَا يَنْبَغِي مِثْلَ هَذِهِ الْعِبَارَاتِ أَنَّ الْوَاحِدَ يَجْعَلُهَا

عَلَى بَالِهِ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَحْوَالِ

حَتَّى تَكُونَ شَهَادَةُ الْمَلَائِكَةِ فِيْهِ بِإِذْنِ اللهِ نَافِعَةً لَهُ


Artikel asli: https://nasehat.net/rahasia-salat-subuh-dan-asar-berjamaah-syaikh-shalih-al-luhaidan-nasehatulama/